Tuesday, February 2, 2016

Rutinitas yang Mematikan Kreativitas


Suatu ketika wakil pemimpin saya melakukan percobaan kepada saya.

"Sabrina, coba kamu tautkan jari-jari kedua tangamu. Jempol yang ada di atas jempol kiri atau kanan?"

Saya mengikuti instruksi Dan berseru "Kiri bu!"

"Nah, sekarang coba sedekapkan kedua lengan di dada. Yang menyembul keluar tangan apa?"

Saya kembali mengikuti instruksi dan bilang "Kanan bu!"

"Oh, kalau begitu otak kananmu yang lebih dominan. Kamu dinamis, cerewet, blak-blakan, tidak tahan pada rutinitas" ujar pemimpin saya itu.

"Benar bu!Ko' ibu tau?" Tanyaku takjub sama hasil analisanya yang benar sekali.

Ya, demikianlah. Saya memang sangat tidak suka kegiatan statis. Apalagi kalau kegiatan statis itu melibatkan angka-angka. Pening dan berkunang-kunang sudahlah kepala dan mata ini.

Tapi, dengan bekerja di salah satu bank plat merah di Manado, otomatis saya harus tahan duduk berlama-lama di kursi, menghadap komputer, melihat angka yang ratusan milyar nominalnya, membuat laporan keuangan lalu menganalisanya.

Kadang-kadang saja ketika kebetulan usaha nasabah saya, atau jaminan yang diserahkan berada di luar kota, saya kemudian beranjak dari kursi saya dan on the spot ke lokasi nasabah saya tersebut. Oh, ya saya bekerja sebagai analis kredit usaha di bank tersebut.

Seharian kemarin saya (dengan ogah-ogahan) membuat rekap transasksi usaha nasabah saya selama dua tahun berturut-turut. Nasabah yang sedang saya buatkan rekap usahanya itu bergerak di bidang jasa konstruksi jalan dan jembatan.

Arghh, membicarakan nya saja saya sudah pening. Otak kanan saya tidak tahan menghadapi ini berlama-lama. Ditambah saya kepikiran dengan lomba Green Pen Award 2016 yang mengharuskan menulis cerpen bertema Lingkungan. Deadlinenya tangal 12 Februari dan saya baru menuliskan 4 halaman absurd dan sama sekali belum menyinggung lingkungan.

Rasanya tidak professional, tapi seharian kemarin Yang ada Dalam pikiran saya adalah bagaimana bisa menyelesaikan cerpen Lingkungan itu tepat waktu.

Lalu kegiatan kemarin apa lagi ya? Ah, menggoda seorang teman yang baru pulang dari cuti menikah. Namanya Eni, menikah di usia 24 tahun lalu harus kembali berpisah dengan suaminya. Karena Eni kembali bertugas di Manado, sedangkan suaminya kerja di Jakarta. Hufttt..saya juga sudah pernah mengalami itu.

Kegiatan saya ko' kayaknya absurd begini ya? Hehehe.

Nah seringnya, kalau sudah berlama-lama melihat banyak angka saya akan meng-sms sahabat saya yang bernama kunca, yang 3 tahun lalu memilih resign dari kantor untuk mengejar impiannya bekerja pada bidang yang dia suka. Menjahit. Yang dia jahit adalah boneka berbahan flanel.

 Biasanya ini SMS saya ke kunca "Kun, rutinitas ini mematikan kreativitas saya. Ah, bosan banget rasanya!"

Lalu, balasan SMS kunca kurang lebih seperti ini "Ya, hitung-hitung nabung buat modal sebelum kamu hidup dari royalti menulis"

Hahahha. SMS -an itu terjadi bukan hanya sekali dua kali. Royalti menulis? Haduh, entah kapan itu!

Oh, ya..yang mau lihat-lihat hasil kreasi kunca bisa klik link Ini

Kemarin waktu nikah souvenir untuk wedding saya dibuatkan sama kunca semua.

Oke, demikianlah keseharian saya yang tidak menarik sama sekali!

#OneDayOnePost
#FebruariMembara
#HariKedua

13 comments:

  1. Dulu pas sma pengen cepet kuliah, sekarang kuliah pengen cepet kerja, setelah baca tulisan mb sabrina yang dunia kerjanya statis, kok aku pengen balik masa sma aja ya, takut dapat kerja yg membosankan ahahah :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hey,, kamu anak kecil jangan malas kuliah...:P.

      nah, demi meminimalisir kebidanan di tempat kerja biasanya saya jalan2 ke kubikel teman-teman lalu mengobrol. Soalnya, biasanya obrolan saya ngalor ngidul kemana-mana Dan akhirnya seharian itu saya lebih banyak ngobrol daripada kerja. Hahah.. Jangan ditiru ya!

      Delete
    2. #kebosanan (ko' jadi kebidanan sih..? Hahha)

      Delete
  2. Waah, mba nurul gimana tuh. Bisa bahaya tuh, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih si Nurul. Hahah. Mbak el pasti ga bosan ya banyak murid-muridnya..hehhe

      Delete
  3. Waah, mba nurul gimana tuh. Bisa bahaya tuh, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuliah isinya bikin laporan praktikum mulu mb, nggak asyik hahaha

      Delete
  4. Yang enak tuh yaaaa bikin pekerjaan sendiri. Hehehe..

    Sudah resign aja.. *ngomporin* bentar lagi saya ditimpukin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya akan timpuk mbak ela dengan pelukan..hehhe. Soalnya saya sudah memikirkan opsi itu dari jauuihh..jauhhh..jauhhhhh hari.....tali belum dieksekusi sampai sekarang. Hikss

      Delete
  5. insyaAllah ad hikmahnya mba, saya juga kuliahnya bukan jurusan yang saya sukai....

    tapi selagi bisa mengejar impian kenapa tidak.... fight...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar mbak Eka! Ayo tetap semangat mengejar impian kita apapun itu. Soalnya kata orang kalau kita tidak berusaha mengejar impiannya, maka orang lain akan mempekerjakan kita untuk mengejar impian mereka.

      Semangat!

      Delete
  6. Aku aja sering bosen sama rutinitas kuliah mbak, makanya utk mengalihkan itu ikut beberapa organisasi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar banget! Harus cari kegiatan Yang kita suka untuk menyelingi rutinitas. Maka dari itah saya gabung ODOP Dan saya bersyukur dapat teman - teman baru Yang asik asik Dan lucu2. :)

      Delete