Wednesday, February 10, 2016

Cerita Anak Dan Genre Tulisan yang Random


Sepertinya konsep Mestakung (semesta mendukung) benar-benar sedang terjadi pada saya. Saya sangat percaya dengan teori-teori tentang alam raya yang seolah memiliki "echo" dan dapat memantulkan kembali segala afirmasi yang kita ciptakan dalam pikiran. Bukankah Tuhan juga telah berkata "Aku adalah seperti persangkaan hambaku"? Jadi ya, berpikirlah yang positif terus, bercita-citalah yang tinggi(selagi gratis ini), dan berdoalah tanpa tanggung-tanggung (yang banyak dan WAH sekalian).

Di tahun 2016 saya ingin punya resolusi biar hidup tidak lempeng seperti tahun - tahun sebelumnya. Awalnya, resolusi saya adalah punya bisnis sendiri dan membuka salon muslimah adalah target saya. Namun dikarenakan membutuhkan modal yang besar (Dan orang-orang yang awalnya mau sharing modal tampak tidak ada pergerakan) saya mengubah resolusi ke plan b yaitu mulai aktif menulis dan memproduksi karya.

Soal menulis ini sebenarnya adalah resolusi 2014. Menerbitkan kumpulan cerpen. Duet sama sahabat yang kebetulan juga suka menulis. Eh, makin kesini kami sibuk masing-masing sehingga kumcer pun terbengkalai. Saya sudah buat beberapa cerpen. Terlalu sedikit jika harus jadi kumcer. Terlalu sayang jika cuma di kirim ke tabloid atau redaksi surat kabar. Selain itu saya tidak punya waktu (gaya banget) untuk mencarikan majalah atau tabloid yang cocok untuk masing-masing cerpen saya. (Saya memang menulis dengan beberapa tema. Ada romance, thriller, keluarga.)

Terus. Mau saya apakan dong ceepen-cerpen yang sudah terlanjur dibuat dari tahun 2014 ini? Tiba-tiba di akhir tahun 2015 kemarin sebuah ide terlintas dalam kepala. Bagaimana kalau diikutkan lomba saja? Sejak saat itulah saya aktif berburu lomba dan event kepenulisan.

Berpikir kalau berjuang sendiri nggak enak jadilah saya juga bergabung dengan "komunitas bisa menulis" di fb. Berharap dengan bergabung bersama komunitas yang se-visi, minimal saya bisa belajar dari pengalaman-pengalaman anggotanya. Dari sana jugalah saya mengenal komunitas One Day One Post. Senang banget!

Hobi dadakan berburu lomba menulis itu akhirnya mengantarkan saya menemukan sebuah info tentang penerbit Pro-U media yang sedang mengadakan lomba cerpen anak islami. Aihh, bukan genre saya banget. Tapi entah kenapa saya ikuti juga. Ide tulisannya saya konsepin di hape dulu. Pulang kantor saya ketik di laptop. Alhamdulillah dua hari kemudian saya kirimkan cerpen pertama ke Pro U Media. Judulnya "Amir Dan Sekeranjang Buah Pir".

Berpikir menulis cerita anak sangat mudah. Konflik tidak perlu dibuat kompleks. Bahasa dan diksinya yang sederhana saja. Kan yang baca anak-anak. Kalau susah-susah nanti pesannya malah nggak sampai. Akhirnya cerpen kedua lahir juga. Judulnya " Si Kecil Aqsa dari Tanah Gaza" saya kirimkan ke Pro U Media juga.

Alhamdulillah yang nyangkut di hati juri "Amir dan Sekeranjang Buah Pir" juara dua dari 2036 naskah yang diterima.

Saya berniat menarik naskah Si Kecil Aqsa dari Tanah Gaza agar bisa mencari rumah lain yang mau mengadopsi (mempublikasikannya) tapi pas ditelpon sama panitia diberitahukan bahwa seluruh naskah yang masuk adalah hak panitia. Berarti nggak bisa ditarik lagi. Ya sudah lah kalau begitu.

Intinya, untuk yang masih pemula jangan dulu pilih-pilih genre tulisan. Hajar aja semuanya. Insya Allah seiring berjalannya waktu kita semakin mengenal tulisan kita dan bisa tahu kita ini sebenarnya lebih sesuai menulis genre yang mana.

Semoga semesta terus mendukung dan saya terus konsisten berkarya.

(Bahasa saya ko' jadi aneh begini ya. Heheh#Abaikan)

#OneDayOnePost
#FebruariMembara
#HariKeDelapan

7 comments: