Penulis adalah orang tercerdas yang pernah hidup dari zaman
Nabi Adam hingga detik saya menulis ini. Tak ikut mati saat kaum Luth
dibinasakan, tak ikut tenggelam meski bahtera Nuh tak menyisakan ruang
mengevakuasinya. Tak ikut karam bersama pasukan Firaun di laut merah.
Penulis adalah orang-orang yang tangguh tak terhunus pedang-pedang
tentara di Perang Salib,, tidak terbantai di bawah rezim biadab Hittler
maupun pembantai umat Islam tersadis di Perang Salib yang entah kenapa
belakangan malah menjadi fiksi memuakkan di balok-balok berakaca bernama
Televisi..yah,, tak lain dan tak bukan adalah sang Drakula "Vladislav Draculea".
image was taken from http://adiwarnacenter.blogspot.com
Entah,
mungkin seorang penulis telah melakukan perjanjian dengan Tuhan serupa
nenek moyang iblis melakukannya. Bahwa mereka tak kan binasa hingga
sangkakala ditiup dan gunung-gunung terbang serupa bulu. Namun berbeda
dengan iblis yang kesemuanya sesat,, menjadi sesat ataupun tidak, bagi
penulis, adalah perkara yang berada di tangannya sendiri. Setidaknya
penulis jauh lebih beruntung dibandingkan iblis yang ditakdirkan sesat,
namun tetap memiliki kesempatan hidup hingga sangkakala ditiup kelak.
Bagaimana
tidak,, Tuhan Maha Bijaksana yang bermurah menjadikan penulis berumur
sepanjang usia jagad. Kalau berumur pendek, lantas siaapa yang akan
mengabadikan, tak perlu jauh-jauh ke belakang, peristiwa kemerdekaan
misalnya. Atau kisah indah Tajmahal,, atau kisah mengagumkan
kerajaan-kerajaan tersohor di Nusantara.Lalu Tuhan menjadikannya cerdas
menyainigi Albert Einstein dan bapak kedokteran dunia Ibnu Sina, hingga
mampu merangkai partikular-partikular beranama huruf menjadi suatu
elemen dahsyat, yang dapat memepermainkan emosi bbahkan memprovokasi
orang lain bernama tulisan.
Dalam sepak
terjangnya, penulis adalah orang berkepribadian ganda, bahkan lebih
unik dari Billy Milligan yang memiliki 24 karakter berbeda dalam
dirinya. dalam suatu kesempatan seorang penulis bisa sangat fasih
memerankan politisi, lalu guru, kadang-kadang dosen, dapat pula jadi
mahasiswa, ataupun rakyat jelata. Jadi ilmuwan, dukun, mantri, engineer,
konsultan, perawat, tukang gali kubur sekalipun dapat diperankan oleh
seseorang yang berprofesi Penulis. kemampuan observasi seorang penulis
tidaak perlu dipertanyaakan lagi. Orang paling adaptif di dunia ini??
oh,, tentu saja penulis!!
Penulis pun bisa
membangkitkan orang yang sudah mati- dengan seizin Tuhan- serupa Isa,
a.s dalam konteks yang berbeda. Saat kau membaca kisah menyentuh Hellen
Keller, misalnya... Bagaikan melihat sendiri bagaimana Hellen Keller
berjuang melawan segenap keterbatasan fisik nya bukan?? Bagaikan
mendengar sendiri Hellen Keller yang telah berpuluh tahun meninggal
menuturkan sendiri kisahnya. Sungguh sebuah sensasi yang sangat sulit di
peroleh dari hasil karya lain, selaian karya seorang yang berprofesi
Penulis.
Maka Tuhan membuat penulis
berumur sepanjang jagad adalah sebuah wujud Kemaha Esaan-Nya. Kalau
iblis dengan perjanjiannya, maka penulis dengan Tulisannya. Kalau Isa
A.S menghidupkan orang yang telah meninggal dengan Mukjizat seijin
Tuhannya, maka Penulis berkesempatan menghidupkan orang yang telah mati
dengan meniupkan ruh pada tulisannya.
Pada
akhirnya, mengutip kata bijak seorang teman sekaligus senior di kampus
"Menulis membuat usia seseorang lebih panjang dari semestinya". Yah,,
karena meski jasad sudah lumat dalam liang lahat, tulisan tetap akan
hidup hingga akhir jagad.