Kalau kamu sudah lulus diterima di jurusan IPA, kamu sudah belajar sekeras temanmu belajar, tapi nilai fisika dan matematikamu tetap standar, mungkin kamu tidak cocok di kelas IPA, mungkin kelas IPA tidak cocok bagimu. Mungkin kamu akan sesuai di kelas Bahasa atau seni. Keluarlah, kamu tidak perlu menjalani kehidupan yang orang lain jalani.
Jika kamu sudah berpindah jurusan, lebih sedikit hitungan, tapi entah kenapa masih saja ogah-ogahan, keluarlah! Mungkin sistem pendidikan formal tidak cocok bagimu. Kamu tidak perlu menjalani kehidupan seperti yang orang lain jalani. Anak-anak Gen Halilintar tidak mengenyam pendidikan formal. Mereka home schooling dan si sulung mencapai omset 1 Milyar di umur 13 tahun. Kalau kamu? Umur 13 tahun ngapain?
Jika kamu sudah belajar sekuat tenaga sehingga mengorbankan waktu bersantaimu untuk bisa diterima di fakultas kedokteran ternama, lalu kamu gagal ujian dan teman sebangku di SMA yang kamu tahu kapasitas otaknya juga mirip-mirip kamu bisa lolos, beregembiralah, mungkin Teknik Pertambangan lebih cocok bagimu, atau acoounting, atau manajemen Bisnis. Kamu tidak perlu menjadi Dokter untuk berbahagia.
Kalau kamu sudah berada di jurusan yang kamu nyaman di dalamnya. Mata kuliahnya menyenangkan tapi passion mu tidak tersalurkan, emosimu seringkali tertahan, teori-teori dari pakarnya hanya masuk telinga kiri dan lolos di telinga kanan, keluarlah! Mungkin kuliah bukan jalan menuju kesuksesanmu. Mark Zuckerberg, Bill Gates, Hoeda Manis, adalah orang-orang yang memilih drop out dari kuliah dan sukses di bidangnya.
2 |
Jika kamu sudah lulus kuliah dan penuh percaya diri, melamar di perusahaan ternama dan diterima, lalu bekerja, lalu diberi target, lalu target itu tidak tercapai dan kamu jadi bulan-bulanan, padahal kamu sudah berusahan mati-matian plus lembur semalaman, keluarlah! Barangkali perusahaan itu tidak cocok bagimu, kamu tidak cocok bagi perusahaan itu, jangan menunda untuk berbahagia, kebahagiaanmu bukan bergantung pada perusahaan besar mana tempatmu bekerja sekarang. Mungkin kamu bisa menjadi pemimpin di perusahaan yang lebih kecil, atau kamu berpikir untuk membuka usaha sendiri. Kamu tidak perlu menjalani apa yang orang lain jalani!
Jika kamu sudah berpindah ke perusahaan yang lebih kecil, namun performamu tetap nihil, tidak perlu merasa kerdil, keluarlah! Barangkali bekerja di perusahaan yang mengejar profit bukan bidangmu, barangkali jiwa sosialmu begitu tinggi sehingga mengabdi lebih berarti, atau memulai usaha dan memberdayakan anak-anak jalanan dan warga miskin lebih kau sukai.
Jika kamu tidak betah berlama-lama basa-basi, enggan bersosialisasi macam sosilaita masa kini, namun sangat passionate terhadap tumbuh kembang anakmu, keluarlah! Keluarlah dari apapun yang sedang menghalangimu untuk berbahagia dan sambutlah uluran tangan-tangan kecil yang senantiasa menantimu pulang. Mungkin menjadi Ibu Rumah Tangga adalah yang terbaik bagimu. Tidak perlu ragu dan gentar mendengar celotehan kritikus dadakan yang hanya sibuk mengomentari hidupmu sementara hidupnya sendiri entahlan. Kamu tidak perlu menjalani yang tetanggamu ingin kamu jalani. Bangun pagi, berpakaian necis, ke kantor dengan kendaraan mewah, kembali ke rumah malam dan mengulangi rutinitas yang sama setiap hari.
3 |
Jika kamu saat ini masih lebih banyak merenung, tidak tahu akan melakukan apa, tidak tahu mau bagaimana menjalani hidup, kembalilah bersekolah! Atau piknik. Mungkin kamu kurang dididik atau kurang piknik.
Tidak ada yang berhak mengomentari pilihan yang dibuat oleh seseorang. Meminjam istilah Mami Ubii, we are not in their shoes. Siapa kamu berhak mengomentari apa yang menjadi keputusan orang lain ketika kamu tidak berada dalam posisinya, tidak menghadapi apa yang tengah dia hadapi, tidak mengalami apa yang telah dia lalui. Kalau sekedar memberi saran atau pandanganmu terhadap pilihannya, boleh. Tapi ketika kamu mulai menghakimi, hentikanlah!
Deddy Corbuzier dalam reality shownya berkata kurang lebih seperti ini, "Untuk sukses kita tidak harus sekolah. Tapi sekolah adalah salah satu jalan menuju kesuksesan. Namun jika hanya bersekolah dan lantas mengharapkan kesuksesan, itu juga salah besar. Saya tidak memiliki kunci sukses, namun saya memiliki kunci kegagalan, yaitu ketika kita mulai menyerah."
Sumber Gambar :
1. www.pinterest.com
2. www.pinterest.com
3. www.justquitthing.com
Sumber Gambar :
1. www.pinterest.com
2. www.pinterest.com
3. www.justquitthing.com
Tulisannya inspiratif sekali mbak Sabrina...keren
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir Mbak Wiwid...😆
DeleteBeberapa hari selalu perang dengan diri sendiri, dipaksa debat dengan mereka, akhirnya alhamdulillah...
ReplyDeleteI know what i have to say to them. Tenkyu so much, Kak Sabrina!
Berdirilah di atas pilihan sendiri.
DeleteMakasih sudah mampir, Mbak Hikmah 😄
Bisajekii panggil Hikmah saja, Kak Sabrinaaa🙏
DeleteRasa-rasa apaa begitu klo dipanggil mbak, Kak😂😅