Tuesday, July 10, 2018

Writer War (Tentang Penulis yang Menulis pada Genre yang Tidak Sealiaran Denganmu)


Pernah dengar istilah Mom War? Iya.  Itu loh,  perkelahian ibu-ibu yang memganggap diri paling benar hanya karena dia mendapati ibu lain tidak berbuat seperti yang dia lakukan. 

Saya senyum-senyum sendiri melihat status beberapa teman yang kesal dengan kelakuan ibu macam begini.  Hanya karena seorang ibu memilih melahirkan secara sesar bukan berarti derajatnya lebih rendah daripada ibu yang melahirkan secara normal bukan?  Stop judging! Kamu tidak berada di posisinya,  lalu mengapa kamu menjadi begitu kejam telah menjustifikasi pilihannya?

credit


Saya tidak sedang akan membahas ibu-ibu by the way.  Saya akan membahas bagaimana di zaman now ini saya masih saja mendapati penulis yang merasa seleranya lebih baik karena dia menyukai serta menempuh genre tertentu dibanding dengan penulis lain yang menyukai dan menempuh genre yang berbeda dengannya.

credit


Hanya karena seorang penulis berkiblat pada Ika Natassa bukan berarti dia lebih buruk dibandingkan kamu yang menganut Eka Kurniawan bukan?  Stop judging!  Hanya karena seseorang jatuh cinta pada Dylan bukan berarti dia memiliki selera yang lebih buruk daripada seorang fans fanatik Dea Anugrah kan?


Dunia sudah dipenuhi orang-orang jahat.  Janganlah menambah panjang daftar penjahat di muka bumi ini dengan menyiyiri selera orang lain.  Kamu tidak berada di posisinya,  kamu tidak tumbuh besar dalam lingkungan yang membesarkannya.  Lalu kenapa kamu berhak menilai seleranya lebih buruk daripada seleramu dan kenapa kamu yakin dia tidak layak disebut penulis kalau dia hanya berkarya di wattpad dan kamu menembus lini mayor?


Cita-cita menjadi penulis adalah hak setiap orang.  Kalau kamu belum bisa membantu,  janganlah mematahkan semangat orang lain untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan pilihan dan apa yang membuatnya nyaman.

Semua hasil tulisan bertujuan untuk dibaca.  Perkara layak atau tidak layak itu kembali pada tataran selera.  So,  alangkah indahnya kalau kita saling bahu membahu menghidupkan semangat literasi di negara yang konon budaya membacanya sangat rendah ini.

Dan ingat,  layaknya jodoh, setiap tulisan akan berlabuh pada pembacanya masing-masing.

0 comments:

Post a Comment