Sebagai siapa pun kamu sekarang -anak muda gaul, emak-emak eksis, single happy, happy family- sebaiknya kamu sudah mulai mempertimbangkan untuk membenahi finansialmu. Saya berami ngomong begini bukan berarti karena finansial saya sudah tertata dengan baik, ya. Tapi ini justru sebagai self remainder dan bahan belajar bersama-sama. ๐
credit |
Jadi, mari kita mulai membahas alokasi gaji, pendapatan, pemasukan, atau apapun itu sebutannya yang kamu dapatkan tiap bulan. Kata Bapak Rudiyanto, Direktur PT. PANIN dalam blognya, bagilah penghasilanmu menadi 4 bagian dengan rasio 10:20:30:40.
Rasio tersebut akan saya jabarkan secara singkat di bawah ini ya...
10% untuk dana kebaikan.
Kita menyebutnya bersedekah, beramal, berderma. Ingat, ada hak orang lain di dalam penghasilanmu. Jangan perhitungan mengeluarkan dana kebaikan ini, biar Yang Di Atas juga nggak perhitungan sama kamu. ๐
Oh ya, dana kebaikan ini bisa juga untuk memberi kepada orang tua, sanak famili yang membutuhkan, dsb.
20% untuk untuk dana darurat, investasi serta asuransi.
Dalam menyisihkan dana darurat ada banyak teori yang bisa kamu peroleh dengan mudah di Google dan menyesuaikan dengan kondisi kamu. Ada yang menyebut nominal dana darurat itu minimal 4x biaya hidup bulanan, ada yang bilang 6x dan jumlahnya bisa saja lebih banyak seiring dengan jumlah tanggungan keluarga.
Apa sebenarnya dana darurat itu dan apa fungsinya? Dana darurat adalah dana yang akan berguna ketika kamu mendadak tidak lagi memperoleh penghasilan karena suatu hal, misalkan sakit, kecelakaan yang menyebabkan tidak bisa beraktivitas, di PHK, perusahaanmu pailit, bisnismu bangkrut dsb.
credit |
Dana darurat itulah yang akan menopang hidupmu untuk sementara waktu hingga kamu memperoleh penghasilan kembali. Pakar ekonomi menyarankan untuk memisahkan alokasi dana darurat ini di rekening atau simpanan tersendiri sehingga tidak tercampur dengan dana yang akan digunakan untuk hal lain.
Kalau untuk asuransi, dalam hal ini saya mengalokasikan untuk asuransi kesehatan. Jaman sekarang, tidak sulit untuk memilih asuransi kesehatan. Pilih aja BPJS. Dengan menyisihkan Rp. 70.000,-/ bulan kamu sudah dapat fasilitas BPJS kelas 1 dengan pelayanan yang prima (di rumah sakit-rumah sakit tertentu).
Meski banyak juga testimoni negatif tentang pelayanan BPJS ini di beberapa rumah sakit, tidak sedikit pula rumah sakit yang pelayanannya bagus kok. Kalau kamu tinggal di Manado, saya sangat rekomendasikan RS. Advent jika kamu menggunakan BPJS. Udah banyak testimoni positif yang saya dengar. Sila cari rumah sakit yang ramah BPJS di daerah tempat tinggalmu ya. Ada yang belum ikut BPJS? Segera daftar lah.. Insya Allah lebih banyak manfaatnya.
Dalam hal investasi, nggak perlu yang ribet seperti menanam saham, reksadana, obligasi dan sebagainya apalagi kalau kamu adalah jenis orang yang malas ribet dan malas pantau-pantau pergerakan saham dan tidak hobi nonton berita ekonomi๐
Investasi juga nggak mesti mahal dengan beli tanah atau properti. Investasi bisa sesimpel membuka tabungan berjangka di bank untuk penididikan anak atau biaya renovasi rumah, atau yang dilakukan nenek saya, membeli emas.
Sesungguhnya instrumen investasi beraneka ragam. Ada plus minus. Ada high return, low return, high risk, low risk. Kamu bisa pilih sesuai dengan karaktermu, budget, dan tujuan investasimu.
Dalam postingan lain saya akan mencoba menjabarkan salah satu instrumen investasi yang menurut saya paling pas buat kamu yang ingin berinvestasi tapi tetap hemat. Ialah tabungan emas. Pernah dengar? Semoga saya nggak malas ya membahas ini nanti ๐
30% cicilan produktif.
Saya sangat menyarankan, jika nanti kamu memutuskan untuk mulai mengambil kredit di bank, pertama-pertama, ambillah cicilan rumah terlebih dahulu, sebelum cicilan kendaraan. Karena apa? Karena rumah nilainya terus naik sedangkan kendaraan nilainya pasti menurun. Umur ekonomis kendaraan itu 5 tahun. Setelah 5 tahun dia akan lebih menjadi beban. Entah karena biaya perbaikan, ganti spare part dan sebagainya.
Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan kendaraan umum atau ojek online. Lebih hemat dan lebih ramah lingkungan ๐๐
40% untuk kebutuhan hidup.
Nah, ini nggak perlu dijelaskan ya. Kalau ada yang bertanya-tanya, lalu dana untuk hura-hura atau untuk pengembangan diri masuk mana? Bisa saja kamu masukkan dalam 40% ini atau di porsi 20% di atas. Pengembangan diri bisa dikategorikan investasi juga loh... ๐
Oke, sekian dulu penjabaran finansial planning ala-ala. Prinsip 10,20,30,40 ini hanyalah salah satu metode mempermudah merencankan keuangan. Banyak metode lain, yang menerapkan rasio yang berbeda dapat kamu temukan di google. Pilihlah yang sesuai dengan kondisimu. Intinya, rajin-rajinlah menabung dan milikilah BPJS sekarang juga! ๐
Hihi, masih berjuang lepas dari hutang nih qaqa...
ReplyDelete๐
Kemarin ikut training finansial, tapi ya gitu gak bisa konsisten nerapkan ilmunya.
Btw keren sharing nyah qaqa
Makasih tipsnya Sab ^^
ReplyDelete