Friday, April 8, 2016

Demi Masa Sesungguhnya Rindu Sangat Menyiksa

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti #Event_berbalasPROSA di Komunitas Bisa Menulis


Bahkan jika ia tidak memiliki sedikit pun kebebasan, rindu itu, biarkan saja hati nelangsa ini yang bersuara. Menyanyikan lagu yang semoga dapat menembus lapis-lapis atmosfer kita yang tak lagi sama.

Bahkan jika tak memiliki sedikit pun kebebasan, rindu itu, biarkan saja ujung-ujung doa saling bertemu dan alam raya mengamini. Diam cukuplah jadi jawaban atas segala tanya tentang kenapa rentangan jarak kebanyakan menimbulkan luka.

Dear you...
Apakah monolog hujanku sampai padamu? Aku harap rintik gerimis menghantarkannya pada inti hati agar kaupun merasa bahwa rindu itu seringkali menyiksa.

Demi waktu yang menjadikan fotomu usang, kuharap kau percaya bahwa hatiku, sekaligus rasa di dalamnya tidak.

Demi waktu dan ribuan detik yang berlari-lari meninggalkan kita di belakang....

Demi waktu yang membuat kenangan dalam kepalamu dan kepalaku memudar....

Demi waktu yang merentang maupun memeluk jarak....

Aku tidak berhenti mencintaimu tidak pula berhenti merindukanmu.

Meski kau tak juga kembali, dan memori tentangmu perlahan termakan usiaku.

0 comments:

Post a Comment