Saya selalu tertantang untuk mengikuti lomba menulis. Terlebih cerpen. Saya menikmati setiap prosesnya. Riset, menuangkan gagasan, membangun karakter tokoh, menyusun latar, membaca cerpen yang sudah utuh, mengirimkannya, menunggu pengumuman.
Saya addicted dengan keseluruhan proses lomba menulis cerpen. Saya tidak butuh menang. Iya benar! Karena ketika baru-baru ini salah satu lomba yang saya ikut tidak membuat saya menjadi pemenang saya sama sekali tidak kecewa. Untungnya salah satu pemenangnya adalah sahabat saya, Kunca. Jadinya saya tahu cerpen bagaimana yang berpotensi dimenangkan jurinya. (Saya dan Kunca bertukar karya untuk saling mengoreksi sebelum dikirim. Jadi saya tahu betul cerpennya Kunca seperti apa). Karena ini event tahunan, tunggu saja tahun depan saya akan mengalahkanmu, Kunca. Hehhehe
Event berikutnya yang membuat saya tertantang untuk mengikuti adalah lomba menulis cerpen yang diadakan oleh Forum Wartawan Kota Semarang (Forwakot Semarang) yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun kita Semarang. Ketentuan cerpen adalah harus menulis dengan tema dan setting Kota Lama Semarang. Bukankah itu sangat menantang? Dan Alhamdulillah, lomba itu terbuka untuk umum jadi siapapun (tidak hanya warga Semarang) bisa turut meramaikan. Hal menarik berikutnya 10 cerpen terpilih akan dibukukan. Yey!!! Saya sudah tidak sabar untuk mulai riset tentang Kota Lama. Saya pernah mengunjunginya ketika kuliah dulu.
For more info mengenai lomba bisa search di Google dengan kata kunci "Lomba Cerpen Forwakot Semarang" atau bis add fb "Forwakot Semarang". At the end of this posting, wish me luck ya...Dan, mari ramaikan event literasi ini dengan karya-karyamu.
Tak perlu takut kalah karena ini adalah proses belajar yang menyenangkan. Dan kalau menang Alhamdulillah hadiahnya banyak selain itu karyamu dibukukan. Heheh.
Aku sering nulisin jadwal lomba-lomba tapi belum sempet bikin hehehehe
ReplyDeleteJangan cuma ditulis doang...diikuti juga dong lombanya...hehehe.
DeleteAyo semangat!!!
Saya belum pernah ikut, Mba. Ingin sih, ikut, tapi belum punya nyali. Tapi setelah baca tulisan Mba Sabrina ini jadi tahu cara buat cerpen. Terimakasih Mba.
ReplyDeleteSemangat mbak Nindy...!
DeleteYg terpenting adalah riset..riset..riset...selanjutnya tergantung krearivitas masing-masing...: P