Di suatu ketika, dimana mengingatmu adalah dosa.
Aku meyakini itu sebagai rayuan setan.
Pikiranku menjangkau di suatu ketika,
Kala kita hanya termangu menatap ruas-ruas jalan raya berdebu.
Aku lupa bagaimana kau membentuk senyummu saat itu.
Sekarang mengingatmu adalah dosa.
Sekaligus pengkhianatan terhadap benda mungil yang melingkari jari manis.
Karena bukan kau yang melingkarkannya di sana.
Terakadang setan marah padaku.
Padahal mengingatmu bukan idenya.
Tapi aku harus menyalahkan siapa atas memori yang tak berujung dan kerap membentuk siluetmu.
Mengingatmu adalah dosa.
Tapi memilkimu juga adalah keindahan yang tidak sanggup aku tanggung.
#OneDayOnePost
#HariKelima
Aku meyakini itu sebagai rayuan setan.
Pikiranku menjangkau di suatu ketika,
Kala kita hanya termangu menatap ruas-ruas jalan raya berdebu.
Aku lupa bagaimana kau membentuk senyummu saat itu.
Sekarang mengingatmu adalah dosa.
Sekaligus pengkhianatan terhadap benda mungil yang melingkari jari manis.
Karena bukan kau yang melingkarkannya di sana.
Terakadang setan marah padaku.
Padahal mengingatmu bukan idenya.
Tapi aku harus menyalahkan siapa atas memori yang tak berujung dan kerap membentuk siluetmu.
Mengingatmu adalah dosa.
Tapi memilkimu juga adalah keindahan yang tidak sanggup aku tanggung.
#OneDayOnePost
#HariKelima
Greget beuuuh
ReplyDeleteAhh..mbak el bisaa aja....
DeleteGreget beuuuh
ReplyDeleteBnyakin istighfar kak :v
ReplyDeleteBaik mas! Hehhehe...saya akan perbanyak iatighfar Dan olahraga (loohhh)
DeleteMengingatmu adalah dosa, pemilihan kata ini ciamik banget..
ReplyDeleteMantap..
Ahh...senang sekali dikunjungi sama founder ODOP
Delete