Sunday, April 1, 2018

Being Mom is Never Easy


Tolong dikasih tahu kalau grammar saya untuk judul di atas eror ya.. Hehhe.

Gambar dari sini


Menjadi ibu tak pernah mudah. Hamil itu susah. Dealing with morning sickness,  moonlight sickness,  all day long sickness. Kalau seorang ibu tidak mengalami kesulitan saat hamil,  maka dia bisa jadi mengalami kesulitan ketika melahirkan.  Sesar ataupun normal sami mawon sakitnya!  

Kalau seorang ibu tidak melewati kesulitan saat melahirkan,  dia bisa jadi mengalami hal-hal sulit pasca melahirkan.  Baby blues,  post partum depresion,  niple confusion syndrom.  You name it.  Jika dia tidak mengalami kesulitan pasca melahirkan,  sudah dipastikan ada saat-saat seprang ibu merasa lelah merawat anaknya. Hei,  seorang ibu itu juga manusia,  bukan malaikat,  meski di telapak kakinya ada surga.  Makanya sekali-kali belikan ibu Everbest biar kesana kemari gak cuma pakai swallow. Hek. 😁

Kehamilan dan proses melahirkan anak pertama saya sangat mudah.  Ical bilang saya kayak induk kucing.  Ke pojokon, bersin sebentar langsung brojol.  Saya pun dibuat terheran-heran. Melahirkan gampang gini kok ada yang bilang sakit?  Lalu datanglah fase pasca melahirkan.  Baby blues menghampiri,  tiap tengah malam saya terjaga dan menangis.  Sialnya,  saya belum paham baby blues itu apa,  jadi makin menderita.  

Kehamilan kedua ini saya mengalami moonlight sickness yang parah. Moonlight karena mual-mualnya datang ketika menjelang bulan muncul 😝 (udah macam manusia serigala aja saya nih...) Kalau sudah dilanda moonlight sickness saya bisa (maaf)  muntah mengeluarkan seluruh isi perut dari pagi sampai berasa seluruh organ dalam juga ikut keluar.  Sensasinya tidak bisa dibahasakan.  

Celakanya lagi saya jadi tidak berselera makan.  Hampir semua jenis makanan terlebih nasi.  Baru membayangkan sudah mengundang rasa mual,  apalagi mencecap. Saya sangat putus asa.  Ya,  Tuhan... Jika salah satu organ yang paling saya syukuri keberadaannya karena bisa mengecap rasa (baca : lidah) ini sudah tidak berfungsi lagi,  untuk apa saya hidup? (Oke ini lebay)πŸ˜πŸ˜€

Rasa lelah berkepanjangan mendampingi moonlight sickness saya.  Tidak mood melakukan aktivitas. Tidak mood menulis,  muak dengan buku-buku. Maunya tidur sepanjang hari atau nonton CSI sambil leyeh-leyeh.  Malas kerja tapi tetap pengen digaji (hahah). Ketika bangun tidur pun badan malah sakit semua.  Argghhh!!! 

So,  hargai dan sayangilah Ibumu.  Kata sepupu saya,  "Bahagiakanlah orang tuamu selagi mereka masih ada,  karena kamu tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya ketika mereka tak ada." 😭😭

Jadi,  apa yang kamu rasakan ketika hamil?? 

2 comments: