Sunday, August 13, 2017

Seorang Pria yang diletakkan Tuhan di Teras Rumah

Pinterest



Tidak ada yang lebih mencengangkan daripada bangun di pagi hari dan mendapati pria misterius tergeletak di depan teras rumahmu. Bahkan, Ocha, kucing blasteran persia yang sensitif terhadap bunyi-bunyian pun sepertinya tidak menyadari hal yang aneh karena pagi tadi ketika aku bangun ia masih bergelung di telapak kakiku dengan pulas.

Lelaki dengan tuxedo hitam itu kini menyeruput dari cangkir yang masih mengepul. Aku berbaik hati membuatkannya kopi karena ia tampak linglung dan letih. 

"Jadi, kau benar-benar diturunkan oleh Tuhan begitu saja di depan rumahku untuk menjadi suamiku?" Aku bertanya dengan hati-hati untuk yang ke sembilan belas kalinya. Ia mengangguk.

Aku beranjak dari beanbag dengan jengah dan memandang ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 07.00. Satu jam lagi aku harus tiba di kantor. Tapi tidak dengan laki-laki yang entah siapa ini masih berada dalam rumahku.

"Aku tidak percaya dongeng seperti itu lagi," gumamku. Aku dulu percaya kalau seorang bayi bisa saja tidak dilahirkan oleh Ibu, melainkan dibawa oleh seekor angsa berparuh besar. Angsa yang sama menjatuhkanku di pekarangan sebuah panti asuhan dua puluh lima tahun silam.

"Aku tidak butuh kau untuk percaya bagaimana caraku bisa ada di depan pintu rumahmu. Aku hanya butuh kau percaya bahwa aku adalah yang terbaik yang dikirimkan Tuhan untukmu," ia meyahut. Senyum tersungging di bibirnya yang merah.

Aku memasang ekspresi-siapa-kau-berani-berkata-seperti-itu-seakan-kau-tahu-segalanya-tentangku?

"Kau harus pergi ke kantor sekarang kan?" tanyanya lagi. "Pergilah dengan tenang. Aku akan di sini ketika kau pulang nanti."

Aku menghambur ke kamar mandi setelah menimbang bahwa ia tidak mungkin bisa diusir dari rumahku begitu saja. Aku akan bersiap ke kantor dan dalam perjalanan akan singgah di kantor polisi untuk mengadukan tentang orang asing yang menerobos masuk rumahku. Menerobos? Kan aku yang mempersilahkan dia masuk. Ah, pokoknya aku harus ke kantor polisi secepatnya.

Setelah itu, aku akan memberitahu Kenzou. Ia harus cepat melamarku karena bisa saja pria asing tadi nekad dan memaksaku menikahinya.


#tantangankelasfiksimateri10

2 comments: