Thursday, August 31, 2017

Aye Lwin dan Wajah Ibu

Aku mengusap air mata yang jatuh di pipi Ibu. Kulit coklatnya memantulkan cahaya jingga dari sang surya yang berpendar malas. Aku ingin bilang jangan menangis, tapi aku tidak tahu bagaimana cara membahasakannya. Anak umur tiga tahun belum bisa mengatakan itu.
"Sayangku, sayangku. Ibu menyayangimu, Nak." Ibu menyiumi ubun-ubunku. Rasanya geli tapi menyenangkan.

"Ayo pulang, Bu.  Aye haus. Mau minum."

Ibu tidak menjawab dan malah lebih kencang menangis. Ia menahanku agar tidak berdiri dari tempat persembunyian kami, di semak belukar, jauh di dalam hutan.

"Kita di sini dulu, Aye." Ibu berbisik.

"Di mana perempuan dan anaknya itu?!" Sayup-sayup aku mendengar suara orang berteriak. "Cepat cari dan bunuh!"

"Aye, dengarkan Ibu. Aye harus berdoa. Ibu sudah ajarkan doa untuk orang tua kan? Aye ingat kan? Ibu juga sudah ajarkan doa sapu jagad. Aye bisa baca?"

Aku mengangguk lalu merapal doa-doa yang diajarkan Ibu selepas solat hingga seseorang laki-laki menghampiri kami, "Ini dia! Mereka di sini!"

Laki-laki itu menyeret Ibu keluar. Aku mengekor sambil menangis, "Ibu!Ibu!"

Mereka menjambak rambut Ibu, menyulut api di tubuh Ibu seperti ketika mereka membuat rumah-rumah di kampung kami terbakar.

"Ibu!!!" Aku melengking seperti anjing. Bau daging hangus masuk ke dalam lubang hidungku.

Jangan sakiti Ibuku! Ia selalu menyuruhku membaca doa sapu jagad, mendoakan orang-orang di dunia masuk surga. Jangan bakar ibuku! Aku ingin beteriak, tapi anak 3 tahun tidak berbicara seperti itu.

"Siapa anak ini? Dari Bengali?" Salah satu dari mereka bertanya.



Aku ingin bilang namaku Aye Lwin dari Rakhine, tapi batang kayu orang itu lebih dulu menghantam kepalaku. Lalu yang kulihat hanya gelap dan wajah Ibu.

2 comments:

  1. ya Allah lindungilah saudara-saudara muslim kami dari kekejian orang-orang tak berprikemanusiaan.

    sedih pisan baca ini :( :( :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin....selipkan doa setelah solat. Semoga saudara2 kita di manapun diberi kekuatan.

      Delete