Sunday, January 8, 2017

Lebih Sehat di Tahun 2017


Saya masih belum bisa move on dari blog Mami Ubii. Blog apaan tuh? Boleh baca postingan saya di sini sebagai pengenalan.

Ternyata, mbak Gesi, pemilik blog tersebut juga memiliki blog lain yang tak kalah menarik untuk difollow. Dan isi dari blog itu sudah dibukukan oleh penerbit Stiletto dengan judul yang sama.


Saya sedih melihat foto-foto sesi terapi di mana Ubii (anak mbak Gesi yang special need) menangis meronta-ronta karena tidak nyaman dipakaikan segala alat-alat untuk membuat badannya lebih proporsional bagi anak seusianya. Terapi-terapi itu sesungguhnya untuk mengejar ketertinggalan tumbuh kembang Ubii yang memang jauh di belakang karena terinfeksi virus Rubella.

Saya yang bukan apa-apa-nya Ubii ini saja sedih, apalagi Mami Papinya yang tiap hari harus tega melihat Ubii menjalani sesi terapi, atau minum obat. Ah, pokoknya keluarga kecil itu membuat saya susah move on. Baper to the max.

Mbak Gesiii...You are so inspiring.
Mendirikan Rumah Ramah Rubella untuk mensosialisasikan bahaya virus TORCH ke lebih banyak wanita. 

Apa itu TORCH ? Kalian bisa googling untuk lebih jelasnya. Tapi ini saya berikan sedikit bocoran wikipedianya :

TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II)pada wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases. Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan ataupun terjadinya keguguguran dini.

See?

Dari salah satu postingan Mbak Gesi, disebutkan bahwa TORCH sebenarnya tidak berbahaya jika diderita oleh wanita dewasa. Namun, ketika wanita itu hamil, TORCH bisa menjadi virus yang sangat ganas. Menyebabkan keguguran, kelainan bawaan pada bayi seperti; katarak, gangguan pendengaran, jantung bocor, kebutaan, gangguan motorik dan sebagainya. 

Untuk itu penting bagi wanita dewasa yang akan atau telah menikah, ataupun sedang merencakan kehamilan untuk memeriksakan TORCH nya. Biayanya memang lumayan mahal untuk sekali periksa di laboratorium, namun percayalah, itu tidak akan lebih mahal dibandingkan seluruh biaya yang akan keluar nanti ketika anak yang dikandung ternyata terdampak TORCH.

Saya jadi ingat, dulu waktu awal-awal kehamilan, saya pernah dianjurkan oleh dokter kandungan untuk memeriksa TORCH di Prodia. Namun saya abaikan karena sifatnya hanya anjuran dan bukan kewajiban. Untunglah baby Ahmad lahir dalam keadaan sehat walafiat. Insya Allah sampai seterusnya demikian.

Nah, pemeriksaan TORCH ini sendiri tentunya masih sangat asing di telinga para ibu-ibu hamil. Sosialisasi bahaya TORCH ini sendiri sangat jarang ditemui. Untuk itulah mbak Gesi dengan kesadaran tulus ingin berbagi, di tengah-tengah keribetannya mengurusi Ubii, mendirikan Rumah Ramah Rubella itu. 

Masih dari salah satu postingan Mbak Gesi, disebutkan bahwa segala pengobatan yang ditimbulkan karena inveksi virus TORCH ini tidak ditanggung asuransi (saya kurang paham maksudnya apakah ini BPJS atau asuransi apa. Tolong koreksi jika ada informasi lain). Sudah sadar kan betapa mahalnya kesehatan saat ini?

Jadi di tahun 2017 yang mumpung masih Januari ini, saya sudah memtuskan mau membuat resolusi apa. (Padahal baru kemarin tulis bahwa saya tidak suka membuat resolusi. Hahahah)

Inilah resolusi 2017 saya untuk menjadi lebih sehat :

1. Rajin cuci tangan sebelum menyentuh makanan dan Ahmad.

2. Memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali (sebelumnya setahun sekali saja sudah syukur. Heheh)

3. Mengurangi mengonsumsi junk food. (Maksimal 2 minggu sekali makan junk food)

4. Olahraga minimal 1 minggu sekali, minimal jalan santai keliling kampung.

5. Tidak lagi membaca sambil tidur (ini kayaknya susah 😭😭😭)

6. Memeriksakan TORCH.

7. Positive Thinking. Karena badan yabg sehat lahir dari pikiran yang sehat πŸ˜„πŸ˜„

Stay Healthy, stay beauty 😁


(Postingan ini juga untuk menjawab tantangan #onedayonepost tentang resolusi di tahun 2017)

5 comments:

  1. Saya juga harus makin sehat nih kayaknya...

    ReplyDelete
  2. Menjadi makin sehat juga salah satu resolusi saya, Mbak. Keep healthy! Yeah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat mbak Heni..yeah! Yeah!πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete