Monday, May 1, 2017

Matriks Prioritas

Tulisan kali ini agak berat, tapi saya jamin tidak seberat tulisan Gilang tentang Perang Dunia II di sini  😂😂.

Gambar dari sini


Tulisan ini juga sengaja saya buat khusus untuk teman saya. Halo teman saya... Semoga kamu suka dan terbantu dengan ulasan sederhana ini ya....😊😊😊

Ulasan ini juga dapat dipraktekkan pada kehidupan Ibu Rumah Tangga sekalipun. Sebenarnya bagaimana menetapkan prioritas bisa berlaku untuk semua aspek kehidupan kita. Namun kali ini saya hanya akan mengulas matriks prioritas dalam ruang lingkup pekerjaan saya saja.

Bekerja di sebuah perusahaan perbankan milik pemerintah membuat karyawan rentan mengalami stres akibat dari banyaknya tuntutan yang dibebankan kepadanya. Stres ini adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Yang paling banyak menyebabkan stres (menurut saya)  adalah ketika merasa sudah bekerja sangat maksimal, mendedikasikan seluruh tenaga dan waktu yang kita miliki, namun jangankan menghargai, manajemen merasa kita belum kerja dengan baik. Rasanya seperti ingin ke monas dan liburan saja 😁😁.

Sebelum menyusun matriks prioritas kita harus tahu jenis-jenis pekerjaan yang merupakan tugas dan tanggubgjawab kita. Namanya tanggung jawab, besar ataupun kecil, sekarang atau nanti, tetap harus dilaksanakan. Tidak bisa tidak. Tapi ada yang bisa menunggu.

Nah, dalam menetapkan skala prioritas yang perlu kita tahu adalah alasan mengapa suatu kegiatan harus didahulukan dibandibgkan kegiatan lain. Saya langsung masuk kepada contoh biar aplikatif.

Tugas dan tanggung jawab saya di kantor :

1. Ekspansi kredit BCM (kredit di aras 1 Milyar) baru 

2. Ekspansi Kredit Usaha Rakyat (KUR-kredit di bawah 500juta)

3. Penagihan Pra NPL (kalau tidak bayar belum macet)

4. Penagihan NPL/Restruk (kalau tidak bayar atau tidak direstruk bisa macet)

5. Review Kredit (perpanjangan kredit yang sudah jatuh tempo)

Nah, itulah ke 5 tugas utama saya di kantor (selain tugas-tugas dadakan lainnya). Sekarang, kita masuk pada situasi-situasi ketika harus memilih mengerjakan yang mana lebih dahulu saat ke lima tugas utama itu datang bersamaan. Kalau tugas-tugas itu mendatangi saya secara bersamaan, maka yang saya lakukan adalah seperti matriks di bawah ini :

1. BCM Baru x Review BCM x KUR x penagihan Pra NPL = BCM Baru

2. BCM Baru x Review BCM x KUR x penagihan Pra NPL x penagihan NPL/Restruk = Penagihan NPL/Restruk

3. BCM Baru x Review BCM x KUR  = BCM Baru

4. Review BCM x KUR  = KUR

5. Review BCM x Penagihan Pra NPL = Penagihan Pra NPL

6. KUR x Penagihan Pra NPL = KUR

7. KUR  x Penagihan NPL/Restruk = Penagihan NPL/Restruk.


Sederhananya, saya akan mengurutkan tugas-tugas tersebut dari yang Top Urgent sampai yang tidak terlalu urgent namun tetap wajib dikerjakan:

1. Restruk / Penagihan NPL 
Ini top urgent. Waktu dan tenaga serta pikiran wajib di kerahkan ke tugas tersebut. Kita harus segera menemukan cara tersingkat dan terefisien dalam penyelesaiannya. Tidak bisa ditunda karena kalau sampai ada kredit macet, ekspansi berapapun tidak akan diperhitungkan.

2. Ekspansi BCM
Harus segera dilakukan karena ini menyangkut momentum yang tepat yang jarang akan terulang kembali. Ini menyangkut closing dan janji ke nasabah mengenai kepastian pencairan kredit mereka. Kalau kita sudah janji minggu depan, lantas molor, nasabah bisa kecewa dan parahnya bisa berubah pikiran.

3. Ekspansi KUR 
Ini juga terkait momentum. Namun karena jumlah penyaluran kredit yang tidak sebanyak ekspansi BCM, maka ini bisa dikesampingkan kalau ada number 1 and number 2 priority yang datang bersamaan.

4. Penagihan Pra NPL.
Ini tugas yang tak kalah penting namun bisa menunggu. Karena kalau toh tidak dilakukan nasabah itu tidak sampai jatuh ke macet.

5. Review BCM
Ini juga hal yang penting namun bisa menunggu ketika ada tugas lain yang datang. Review kredit berkaitan dengan nasabah eksisting. Bisanya nasabah eksisting cenderung loyal dan merasa rugi jika harus berpindah ke bank lain hanya karena kreditnya kita perpanjang sementara 1 bulan atau 3 bulan dulu berhubung harus menyelesaikan tugas urgent lainnya 😁😁😁.


Matriks ini biasanya hanya saya susun dalam kepala saja. Namun dengan menuliskannya semoga bisa lebih berguna untuk orang lain. Bukan berarti setelah menyusun matriks seperti ini lantas saya tidak stres lagi. Tapi setidaknya waktu 24 jam sehari bisa lebih efektif. 

Nah, demikian ulasan sederhana yang semoga dapat dipahami. Contoh matriks di atas bisa kalian ganti dengan tugas dan kegiatan masing-masing.

Keep smile and stay sane ya guys....😊😊😊😚.






7 comments:

  1. Alamakkk... berat nian tugasmu, Mbak. Sehat terus ya mba, ntar suatu hari kalau ada pemilihan menteri perbankan yg votingnya dari rakyat, Mba Sabrina deh yang paling saya usulkan ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun, Mak....

      Jangan! Saya bukan pegawai teladan. Hahha. Kamu nggak ikutan kopdar, Mak?

      Delete
  2. Sukses selalu ya Mak. Sesama Emak2 Muda, mari berjuang bersama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa emak Hiday..paling top se ODOP raya...😆 Sukses selalu buat kita semua...

      Delete
  3. Sukses selalu ya Mak. Sesama Emak2 Muda, mari berjuang bersama

    ReplyDelete