Sunday, June 4, 2017

Tips Efektif Menulis Novel di Bulan Ramadhan Ala Emak-enak Sok Sibuk

Ramadhan kali ini tiba-tiba saya ingin menulis novel. Gaya banget kan? Konsep dasar novel ini sebenarnya sudah melayang-layang dalam kepala sejak awal tahun (atau akhir tahun lalu ya? Lupa!) Tapi entah kenapa keinginan menulis itu baru mendesak belakangan ini.

Perlu diketahui bahwa saya sudah menghidari menulis novel sejak lama. Ada sepuluh tahun kali, dikarenakan tulisan yang tidak kelar-kelar. Saya mengencani cerpen dan tipe-tipe tulisan yang lebih pendek sebagai bahan pelarian. Saya suka tidak sabar menulis novel karena lama kelarnya banyak capeknya!πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Nah, karena sekarang-sekarang ini keinginan menulis Novel itu menggebu-gebu, mana lagi puasa dan sibuk pula (sok banget!), saya melakukan langkah-langkah di bawah ini :

1. Tentukan judul yang tepat

Ini penting dan harus dilakukan. Judul dummy saja. Judul fixed nya nanti kalau naskah sudah kelar.

2. Tuliskan nama-nama tokoh dan karakternya.

Saya tidak melakukan ini ketika menulis cerpen dan merasa perlu melakukan ini saat menulis novel.



3. Visualisasikan gambar karakter.

Ini gila tapi ya, saya mencari di google dengan keyword 'cute girl' untuk mencari gambar yang kira-kira sesuai dengan karakter tokoh saya.

Gambar dari Google denga keyword 'cute girl'πŸ˜…


4. Buat poin-poin penting yang akan dijabarkan dalam novel.

Sekali lagi saya tidak pernah melakukan ini ketika menulis. Saya percaya dengan kata-kata 'setiap cerita akan menemukan jalannya sendiri' namun kali ini saya melakukannya untuk mempertahankan alur tetap pada rel nya.



5. Estimasikan jumlah halaman.

Saya rencanakan novel saya nanti berjumlah 150 halaman a4 di mana masing-masing bab terdiri dari 10 halaman. 

6. Tentukan target.

Saya menargetkan diri saya untuk menulis sebanyak minimal 5 halaman/hari dan semoga Ramadhan ini draft novel saya bisa rampung.

7. Pastikan anak dan suami sudah bobo.

Saya hanya bisa menulis dalam keheningan. Jadi kalau ada anak kecil kesana kemari dan orang dewasa yang ajak ngomong saya benar-benar tidak bisa menulis. Saya banyak menulis di atas jam 10 malam atau selepas sahur.

Menulis novel di bulan Ramadhan akan membuat puasamu tidak terasa. Tentu saja dengan tidak mengabaikan amalan-amalan ibadah lainnya.

Selamat menulis dan berpuasa. 😘😘😘

3 comments:

  1. No 7 itu, sayaaaaa bangetttt...

    ReplyDelete
  2. Mbaaaaaa.... nama tokoh perempuan kita sama dgn yg sedang saya godog...apa kita sehati sepemikiran juga hahaha..

    Tapi umur dan karakternya beda kok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa' mbak Rai?? Woww!! Kita sehati dan sejiwa kalau gitu..πŸ˜€πŸ˜€

      Delete