Sebagai seseroang yang ambisius kadang-kadang saya merasa iri pada pencapaian orang lain. Iri dalam hal yang positif kok. Dia bisa kok saya nggak? Dia bisa saya harus bisa.
Karena ambisi macam di atas, ketika hal yang ditargetkan tidak tercapai maka saya sangat terpukul. Untunglah saya adalah seorang sanguins yang memiliki banyak stok kegembiraan bahkan hanya dengan memikirkan sensasi memakan snack ketika anak-anak tidur nanti, seorang diri, di pagi dini hari, tanpa distraksi. Bangun dini hari dan makan snack sambil nonton youtube adalah hal yang menggembirakan buat saya.
Karena mudah untuk kembali gembira maka saya akan dengan cepat melupakan kegalauan ketika tidak mencapai target tadi.
Saya pernah begitu keras pada diri saya ketika baru saja memiliki anak pertama 3,5 tahun yang lalu. Saya menargetkan menampung ASIP sekian sekian sebelum masuk kantor, saya menargetkan pumping setiap 3 jam sekali, saya menargetkan untuk tidak sufor sampai 6 bulan, saya menolak semua tawaran jalan-jalan dari pak suami dan teman-teman hanya karena merasa bersalah meninggalkan anak bayi. Sekarang masih sih, tapi ketika bisa memastikan anak bayi ada yang jaga dan stok asi perah cukup selama ditinggal maka saya akan mengiyakan semua ajakan hang out itu.
Karena begitu keras pada diri sendiri dan tak ada satu pun target yang bisa saya penuhi, saya kemudian lelah. Terpuruk, menyalahkan diri sendiri, merasa bersalah, merasa tak becus baik sebagai ibu, istri maupun individu yang beridiri sendiri. Pernah merasa begitu gak sih? 😂
Nah, ketika punya anak kedua saya melunak. Saya bahkan membuat list tentang kenapa saya seharusnya berterimakasih pada diri sendiri. Tubuh dan pikiran ini sudah lelah beraktvitas dan mengoptimalkan produktivitas. Berterimakasih lah dan jangan mengeluh.
Di bawah ini adalah 10 hal (sebenarnya bisa lebih dari ini) kenapa saya harus berterimakasih pada diri sendiri.
1.Terimakasih telah menulis dalam 5 buku antologi sejauh ini
2.Termakasih telah mengajarkan Ahmad Toilet Training
3.Terimakasih telah bertahan dalam pekerjaan penuh tekanan selama 6 tahun 8 bulan
4.Terimakasih telah menyusui Al tanpa lelah selama 2 bulan 25 hari dan tetap konsisten pumping ASI hingga saat ini usia Al 3 bulan 2 hari.
5.Terimakasih telah membuat 18 blogpost selama tahun 2018
6.Terimakasih saat ini sudah tahu cara membaca alfabet Turki.
7.Terimakasih sudah mempraktikkan beberapa resep masakan dan suami suka
8.Terimakasih sudah membuat puding susu dengan toping buah campur yang selalu ditunggu-tunggu oleh suami
9.Terimakasih sudah melahirkan anak kedua dan pulih dengan cepat dan tidak pakai baby blues
10.Terimakasih untuk mengikuti sampai tamat drama Turki yang tayang jam 03.30 subuh.
Ayo sayangi dirimu dan buat daftarnya juga. 😍
Iya, bener, Sab.
ReplyDeleteAku juga suka nyalahin diri sendiri atas kegagalan mencapai sesuatu. Bahkan sampai sekarang. Thanks sharingnya.
Btw, ajarin dooong baca alfabet Turki 😅
Yukk.. Mau belajar dimana kita?? 😂
DeleteDi WA, Duong 😆
Delete