Wednesday, June 14, 2017

Some One You Call Husband


The other half but so much different.

Credit


I love reading he loves thinking,
Thinking every single thing;
How to earn more money, what to eat tonight, how to handle his brother.

I love writing he loves watching.  Watch some boring items; moto gp, news, colosal movie.

I eat everything, he doesn't eat many things; vegetable, fruit, some kind of fish.

I prefer walking, he always use vechicle.

I love travelling, he loves staying at home.

I face my challenge, he gives up some jobs.

So much difference between us. I call him husband.



Sunday, June 4, 2017

Tips Efektif Menulis Novel di Bulan Ramadhan Ala Emak-enak Sok Sibuk

Ramadhan kali ini tiba-tiba saya ingin menulis novel. Gaya banget kan? Konsep dasar novel ini sebenarnya sudah melayang-layang dalam kepala sejak awal tahun (atau akhir tahun lalu ya? Lupa!) Tapi entah kenapa keinginan menulis itu baru mendesak belakangan ini.

Perlu diketahui bahwa saya sudah menghidari menulis novel sejak lama. Ada sepuluh tahun kali, dikarenakan tulisan yang tidak kelar-kelar. Saya mengencani cerpen dan tipe-tipe tulisan yang lebih pendek sebagai bahan pelarian. Saya suka tidak sabar menulis novel karena lama kelarnya banyak capeknya!😅😅😅

Nah, karena sekarang-sekarang ini keinginan menulis Novel itu menggebu-gebu, mana lagi puasa dan sibuk pula (sok banget!), saya melakukan langkah-langkah di bawah ini :

1. Tentukan judul yang tepat

Ini penting dan harus dilakukan. Judul dummy saja. Judul fixed nya nanti kalau naskah sudah kelar.

2. Tuliskan nama-nama tokoh dan karakternya.

Saya tidak melakukan ini ketika menulis cerpen dan merasa perlu melakukan ini saat menulis novel.



3. Visualisasikan gambar karakter.

Ini gila tapi ya, saya mencari di google dengan keyword 'cute girl' untuk mencari gambar yang kira-kira sesuai dengan karakter tokoh saya.

Gambar dari Google denga keyword 'cute girl'😅


4. Buat poin-poin penting yang akan dijabarkan dalam novel.

Sekali lagi saya tidak pernah melakukan ini ketika menulis. Saya percaya dengan kata-kata 'setiap cerita akan menemukan jalannya sendiri' namun kali ini saya melakukannya untuk mempertahankan alur tetap pada rel nya.



5. Estimasikan jumlah halaman.

Saya rencanakan novel saya nanti berjumlah 150 halaman a4 di mana masing-masing bab terdiri dari 10 halaman. 

6. Tentukan target.

Saya menargetkan diri saya untuk menulis sebanyak minimal 5 halaman/hari dan semoga Ramadhan ini draft novel saya bisa rampung.

7. Pastikan anak dan suami sudah bobo.

Saya hanya bisa menulis dalam keheningan. Jadi kalau ada anak kecil kesana kemari dan orang dewasa yang ajak ngomong saya benar-benar tidak bisa menulis. Saya banyak menulis di atas jam 10 malam atau selepas sahur.

Menulis novel di bulan Ramadhan akan membuat puasamu tidak terasa. Tentu saja dengan tidak mengabaikan amalan-amalan ibadah lainnya.

Selamat menulis dan berpuasa. 😘😘😘

My New Born Baby Has Just Delivered

Perjalanan kepenulisan saya yang masih awam ini tidak terlepas dari beberapa komunitas menulis di mana saya menjadi anggota di dalamnya.

Benar kata sebuah kalimat bijak 'untuk menulis kamu bisa melakukannya seorang diri, untuk menjadi penulis kamu butuh orang lain'. Orang lain dalam hal ini saya tafsirkan sebagai sebuah atau beberapa komunitas menulis.

Silahkan baca :

Pada tulisan itu saya menjelaskan komunitas-komunitas menulis tempat saya belajar. Belajar di sini jangan diartikan secara konvensional di mana ada guru, murid, bahan pembelajaran dan ruang kelas. Di masa sekarang ini belajar bisa dilakukan di mana-mana bahkan sambil kamu bobo siang sekalipun!

Ruang kelas saya adalah grup facebook dan grup whatsapp. Guru saya adalah teman-teman penulis lainnya. Materi pembelajaran saya adalah diskusi acak adul dengan mereka. 

Kenapa sebuah komunitas itu penting? Ya, penting untuk menjaga atmosfer sekelilingmu tetap positif. Hal itu terjadi pada saya. Saya akan kembali semangat menulis setelah berdiskusi panjang lebar meskipun yang dibahas jauh menyimpang dari kaidah-kaidah menulis 😄😄. Saya akan semangat menulis ketika melihat teman lain berprestasi, seperti memenangkan lomba atau menerbitkan buku. Saya akan semangat menulis bahkan hanya ketika membaca tautan tulisan hasil karya teman.

Hal lain yang membuat komunitas menulis itu penting adalah kamu bisa mendapatkan informasi perihal lomba menulis, event-event menulis atau sekedar alamat media massa yang menerima karya tulis. Hebat kan?  Jangan meremehkan kekuatan komunitas, karena kalau sudah terlibat percakapan maka kamu akan lupa tugas dan tanggungjawab lain. Ini benar-benar gawat 😅😅.

Jadi, salah satu komunitas menulis tempat saya bergabung suatu ketika mengadakan event membuat fiksimini. Tidak dinyana, tulisan saya terpilih dan membuat saya menjadi salah satu dari 12 kontributor yang terlibat dalam proyek membuat antologi fiksimini.

Yep, this is how my new born baby looks alike.



Sebelum ini tulisan saya juga pernah dimuat dalam antologi Cerpen Anak Islami yang diselenggarakan oleh Pro U Media. 
  

Lihat di sini :


Thank you LovRinz. Love you to the sun and back. 😘😘